Pages

  • KAPITAL INCHEON KOREA DO SUL

    Partispa Iha Asembleia Internasional MIGA Delegadu Uganda hodi Debate Topiku Redus Risku Dezastre ba Foinsa'e Sira iha Mundu 2015...

  • VESTUARIU TRADISIONAL TIMOR LESTE

    ITA NIA KULTURA MAK ITA NA IDENTIDADE NO ITA NIA VALOR...

  • PISINA NATURAL TIBALAU

    Fatin Turistika Tibalau, Postu Maubara Munisipiu Likisa...

Tuesday, August 4, 2020

Software Your Uninstaller 7.5.2013



Software Your Uninstaller hanesan Software ida ne'ebe hafasil ita atu Uninstal Software ida ne'ebe mak ita la uza ona iha Ita nia Laptop ka Komputador. 
Baibain ita halo uninstal ba Software sira ne'ebe ita la uza ona ita sempre uza de'it Control Panel hodi halo Unistal, maibe la ida ne'e sei la Uninstal kompletu tamba sei iha hela Recycle ka File restu sira husi Software ne'e. Maibe kuandu ita uza Software Your Uninstaller hodi Uninstal maka nia sei instal kompletu no sei halo file husi Software ne'e rasik iha Data C.

Atu Download Software ne'e Klik iha Link ne'e :  Your Uninstaller 7.5.2013

DOKTRIN ALLAH

DOKTRIN ALLAH


A. PENDAHULUAN 
    Untuk Seseorang mempelajari Doktrin Allah maka ia harus terlebih dahulu mempunyai presuposisi ( Pra anggapan ) Umum sbb : 

1.      Bahwa Allah ada

Pra-anggapan "Allah ada" adalah penting seperti apa yang dipaparkan oleh Alkitab:

#/TB Kej 1:1                      #/TB Maz 14:1

#/TB Ibr 11:6                   #/TB Maz 53:1

#/TB Yoh 7:17                   #/TB Maz 10:3-4

Keberadaan Allah bukan dalam "ide" atau "kuasa" tapi sebagai "Pribadi".

2.      Bahwa Allah telah menyatakan Diri melalui PenyataanNya (wahyu)

Allah menyatakan Diri melalui ciptaan, sejarah, hati nurani, Alkitab dan Yesus Kristus. #/TB Mar 11:6; Kej 1:1; Yoh 7:17

3.      Bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan kemampuan untuk dapat mengenal/ mengerti tentang Allah Pengetahuan manusia tentang Allah

a.       Pengetahuan yang sudah ada secara naluriah

b.      Pengetahuan yang harus diusahakan #/TB Kej 1:26; Rom 10:7

4.      Hanya dengan iliminasi Roh Kudus manusia dapat mengenal Allah Bahwa karena kejatuhan manusia kedalam dosa, maka manusia tidak lagi dapat mengenal Allah dengan benar, kecuali kalau Roh Kudus memberikan iluminasi kepada manusia. #/TB 1Kor 2:14; Yoh 16:13; 2Pet 1:20-21

 

A.     B. TEORI-TEORI SEKULER TENTANG ALLAH

1.      Deisme

Pandangan yang mengatakan bahwa dunia ini adalah mekanisme yang bisa mengatur dirinya sendiri dan Allah meninggalkannya segera setelah Ia menciptakannya dan membiarkannya berkembang sendiri.

2.      Atheisme

                   Penyangkalan akan kenyataan adanya Allah.

3.      Skeptisisme

                   Keraguan kenyataan akan adanya Allah (tidak percaya).

4.      Agnostisisme

                   Paham yang menyangkal bahwa Allah itu bisa dikenal/dimengerti.

5.      Pantheisme

Kepercayaan bahwa "segala sesuatu adalah allah," dalam imanensi allah adalah sedemikian rupa dalam ciptaannya sehingga ia tidak mungkin terpisahkan dari segala ciptaannya itu.

6.      Polytheisme

                   Paham yang mengakui ada banyak allah.

7.      Monotheisme

                   Paham yang mengakui hanya pada satu Allah

B.    C.  KEBERADAAN ALLAH

1.      Bukti Alkitab

Manusia sudah mempunyai kesadaran di dalam dirinya tentang keberadaan Allah (meskipun hanya samar-samar), tetapi menolak kesaksian ini. Tugas orang Kristen adalah menghadapkan orang bukan Kristen dengan Allah, bukan untuk mempertimbangkan perkiraan bahwa mungkin Allah ada. Orang berdosa hanya dapat memperoleh pengetahuan sesungguhnya tentang Allah melalui dilahirkan kembali oleh Roh Kudus pada waktu mereka mendengar Injil. #/TB Rom 1:18-32

2.      Bentuk penyangkalan akan keberadaan Allah

a.      Penyangkalan mutlak (Atheis)

                         Mereka yang menyangkal keberadaan Allah digolongkan menjadi 2 kategori:

1)      Atheis teoritis/sejati

Orang-orang yang mendasarkan penyangkalannya kepada Tuhan atas suatu proses pemikiran. #/TB 2Kor 4:4, 5, 1Kor 1:21

2)      Atheis praktis

Orang-orang yang tak bertuhan, yang dalam hidup sehari-harinya tidak mengindahkan Tuhan. #/TB Maz 14:1, Maz 10:4b; #/TB Efe 2:12

b.      Konsep-konsep kontemporer yang salah

1)      Allah yang imanen saja

2)      Allah yang transenden saja

3)      Allah yang terbatas

4)      Allah yang tidak berpribadi

5)      Allah sebagai suatu ide abstrak semata (proyeksi pikiran manusia).

Catatan: Allah yang transenden:

Keterlepasan dari seluruh ciptaanNya, sebagai pribadi yang berdaulat dan bebas bertindak sendiri dan yang ada hadir sendiriNya. Ia tidak dikukung oleh alam, tapi tanpa batas. #/TB Yes 57:15 

Allah yang imanen:

Kehadiran dan kuasaNya yang senantiasa berlaku dalam ciptaanNya. Ia tidak jauh, Ia tidak masa bodoh. Ia merasuk ke segala sesuatu. Ia ada dalam kehidupan di dalam dan di luar.

3.      Argumentasi rasional tentang keberadaan Allah

a.       Kosmologi (sebab-akibat) Pandangan ini adalah pernyataan klasik yang dibuat oleh Thomas Aguinas.

·         keberadaan dunia memerlukan oknum tertinggi (tidak terbatas) yang menyebabkan keberadaanNya itu.

·         Setiap kejadian selalu ada sebabnya, yang juga pada gilirannya             mempunyai sebab dan seterusnya sampai pada sebab yang pertama yaituAllah.

b.      Teleologi Perluasan dari argumen kosmologis, yang sebenarnya adalah pandangan purba yang masuk ke dunia barat melalui Plato. Digambarkan dengan analogi jam yang ditemukan di atas tanah, tidak mungkin terjadi secara kebetulan saja, pasti ada seorang ahli yang pintar yang membuat jam itu. Begitu pula dengan semesta alam, diciptakan oleh seorang Perencana Agung.

c.       Moral/Antropologis Imanuel Kant yang mempertahankan argumen ini. Kesadaran manusia akan adanya kebaikan yang Tertinggi, Allah adalah "landasan" kehidupan moral, sebagai nilai transenden, yang hanya dimiliki oleh Allah.

d.      Ontologi Pandangan klasik yang diberikan oleh Anselmus, bahwa manusia mempunyai ide tentang adanya suatu keberadaan yang sempurna secara mutlak, maka yang mutlak itu harus ada.

e.       Historis/Etnologis Adanya perasaan tentang yang ilahi yang bersifat universal dari sifat dasar manusia sehingga mengharuskan akan adanya keberadaan yang Maha Tinggi.

·         Pendekatan yang dilakukan oleh kaum tradisionil=> "teosentris".

·         Pengaruh schleiermacher=> "antroposentris"

·         Ada pendekatan lain lagi yang dipakai oleh Ritchl=> "kristologis".

4.      Alasan mengapa manusia menggunakan pendekatan rasionil untuk menemukan kebenaran tentang Allah

a.      Secara teologis

Manusia biarpun sudah jatuh ke dalam dosa, tetap merupakan makhluk yang diciptakan menurut rupa dan gambar Allah, yaitu dengan akal budi. Oleh sebab itu tidak sepenuhnya Allah absen dari pikiran manusia sehingga penalaran manusia tentang dunia boleh jadi merupakan jalan kepada Allah.

b.      Secara Alkitabiah

Paulus dan Tuhan Yesus sering berdebat di depan umum yang memberikan pembelaan Injil terhadap kritik rasional. Petrus dan Paulus sering menyebut suara hati orang kafir sebagai tolok ukur sifat moral Kristen. (#/TB Kis 19, Kis 17, 1Tim 3:7, 1Pe 3:16).

 

c.       Secara penginjilan

Ada jurang yang sangat lebar antara orang Kristen dengan orang yang belum percaya. Oleh karena itu sering harus ada jembatan untuk membantu menghilangkan salah praduga bahwa untuk menjadi Kristen itu harus membunuh akal budi seseorang.

d.      Secara historis: Metode rasional sering membantu banyak orang untuk menjadi Kristen.

 

C.     D. PENGENALAN AKAN ALLAH

1.      Kemungkinan pengenalan akan Allah

a.      Pengertian Allah menurut Alkitab

1)      #/TB 1Yo 5:20

#/TB Yoh 17:3

2)      #/TB Yoh 4:24

#/TB 1Tim 6:16

3)      #/TB Mal 2:10

#/TB Yoh 14:9b

4)      #/TB Kel 15:11

#/TB Maz 147:5

b.      Pengertian bahwa Allah tidak dapat dimengerti tapi dapat dikenali

1)      Allah tidak dapat dimengerti/dipahami secara mutlak

#/TB Ayu 11:7

#/TB Yes 40:18

#/TB Ula 29:29

2)      Tapi dapat dikenali secara pribadi

#/TB Yoh 14:7

#/TB Yoh 17:3

#/TB 1Yo 5:20

2.      Penyangkalan kemungkinan pengenalan akan Allah

Pendapat penganut agnostisisme

3.      Penyataan Allah sendiri sebagai syarat mutlak untuk pengenalan akan Allah

a.       Penyataan Allah: Perbuatan Allah yang menyatakan/menunjukkan kebenaran-kebenaranNya kepada manusia.

b.      Penyataan dan agama-agama lain

c.       Penyataan sebagai sumber untuk mengenal Allah

1)      Wahyu Umum:

a)      Sarana Penyataan Umum: sejarah, alam semesta dan hati nurani

b)      Isi Penyataan Umum

c)      Keterbatasan Penyataan Umum

d)      #/TB Maz 19:1, 2; Rom 1:19, 20; 2:14, 15

 

2)      Wahyu Khusus:

a)      Sarana Penyataan Khusus: Yesus Kristus dan Alkitab

b)      Isi Penyataan Khusus

c)      Perbedaan Penyataan umum dan khusus

d)      #/TB Bil 12:6-8; Ibr 1:1; 2Pet 1:21

D.     E. NAMA-NAMA ALLAH

1.      Nama Allah secara umum

Nama-nama Allah tidak diberikan oleh manusia karena manusia tidak mengenal Allah. Allah sendirilah yang telah rela menyatakan diri kepada manusia supaya mereka mengenal Allah. Nama-nama Allah diberikan oleh Allah sendiri sebagai penyataan Diri (nomen editum). Dengan demikian berarti bahwa nama- nama Allah tersebut merupakan manifestasi dari Allah sendiri, baik itu sebagai penyataan akan sifat-sifat Allah atau hubungannya dengan manusia.

Cara Allah memberikan nama/sebutan-Nya adalah dengan merendahkan diri, menemui manusia dan memakai bahasa manusia, yang terbatas, supaya manusia memahami dan mengerti. Oleh karena itu nama-nama yang diberikan kepada manusia bukanlah suatu penyataan lengkap (sempurna) yang daripadanya kita bisa mengetahui semuanya tentang Allah. Nama-nama Allah yang dikenal manusia ada dalam banyak kata/ungkapan karena Pribadi Allah tidak mungkin bisa diungkapkan hanya dengan satu nama/ungkapan sebutan saja.

2.      Arti Nama-Nama Allah dalam Alkitab Perjanjian Lama

a.       YHWH = Yahweh Musa adalah manusia pertama yang dikaruniai hak istimewa untuk mengenal nama pribadi Allah. Sebelumnya nama Allah yang dikenal adalah: Allah Abraham, Ishak, Yakub dan lain-lain; kepada Musa Tuhan menyatakan diri sebagai YaHWeH =" Aku adalah Aku" (#/TB Kel 3:15).

Dalam Bahasa Ibrani: Ehyeh Asher Ehyeh =" Aku akan ada yang Aku ada." atau "Aku akan menjadi yang Aku akan menjadi." Nama ini menjadi nama yang sakral/agung. Hukum dalam #/TB Ima 24:16 menjadi sangat ditakuti. Karena begitu takutnya orang Israel menyebut nama "YHWH" itu dengan salah maka mereka mengganti dengan "Adonai/Elohim" ketika membaca Alkitab orang Yahudi.

YaHWeH = Nama diri (par exellence) yang hanya dipakai untuk Allah, dalam bentuk tunggal dan tak berartikel. Dipakai + 5321 kali dalam Perjanjian Lama.

Arti teologis:

1)      Allah itu ada #/TB Yer 2:11; Yes 46:1-9; 1Kor 8:4-6.

2)      Allah itu untuk kita. #/TB Kel 3:12

3)      Allah itu tidak berubah #/TB Yes 43:10-11; 48:12; Ibr 13:8

4)      Allah itu kekal #/TB Yes 40:28

5)      Allah itu akan ada selamanya  #/TB Yes 46:13; 56:6-7; 60:3; 2:1-4; Wah 22:3-5; 22:20

Nama-nama gabungan yang dipakai dalam bentuk majemuk

1)      YHWH  —  Yireh (#/TB Kej 22:14) Arti: Tuhan menyediakan

2)      YHWH  —  Nissi (#/TB Kel 17:15) Arti: Tuhan adalah panji-panjiku

3)      YHWH  —  Shalom (Hak 6:24) Arti: Tuhan itu damai sejahtera

4)      YHWH  —  Sabbaoth (#/TB 1Sa 1:3) Arti: Tuhan semesta alam

5)      YHWH  —  Makkaadeshkem (#/TB Kel 31:13) Arti: Tuhan yang menguduskan

6)      YHWH  —  Roi (#/TB Maz 23:1) Arti: Tuhan adalah gembalaku

7)      YHWH  —  Tsidkenu (#/TB Yer 23:1) Arti: Tuhan Adalah keadilan kita

8)      YHWH  —  Shammah (#/TB Yeh 48:35) Arti: Tuhan hadir disitu

9)      YHWH  —  Elohim-Israel (#/TB Hak 5:3; Yes 17:6) Arti: Tuhan, Allah Israel.

 

b.      Adonai

Adonai berarti "Tuan" dalam bentuk tunggal; seperti yang pakai sebagai tuan yang berhak terhadap budak-budak jaman dahulu. Dalam bentuk jamak sama dengan Elohim. Kata ini menunjukkan suatu otoritas mutlak bahwa Allahlah yang memiliki Israel/umat-Nya.

c.       El, Elohim, dan Elyon

Elohim adalah nama jenis dan berarti Allah. #/TB Ula 6:4: "YHWH adalah Elohim, YHWH itu Esa." Elohim (Bentuk tunggal: "Eloah") mungkin berasal dari "alah" artinya dilingkupi ketakutan. El dari kata "ul," artinya kuat dan berkuasa. Elyon diturunkan dari kata "alah" juga, artinya ke atas atau ditinggikan.

Nama Elohim kadang-kadang juga dipakai untuk menunjuk kepada allah palsu atau berhala (#/TB Kej 35:2,4; Kel 12:12; 18:11; 23:24). Elohim, sebuah bentuk jamak yang khas dalam Perjanjian Lama dan tidak muncul dalam bahasa Semetik yang lain. Ada 3 pandangan mengenai hal ini:

1)      Arti politeistik

Aslinya kata ini memiliki pengertian dari Allah yang banyak (jamak). Tetapi kemudian berkembang menjadi tunggal (monoteistik).

2)      Arti penuh keagungan, kebesaran

Karena kata jamak Elohim selalu diikuti dengan kata kerja/sifat/ganti tunggal, maka Elohim memberikan pengertian tunggal tetapi untuk menunjukkan keagungan-Nya, maka dipakai bentuk jamak.

3)      Arti Trinitarian

Elohim menunjukkan arti jamak dari Allah Tritunggal, bahwa Allah Israel lebih dari satu pribadi tetapi Esa (satu). Pengertian ini harus diterangi dengan penafsiran Perjanjian Baru kepada Perjanjian Lama (Progresive Revelation).

Nama-nama gabungan

1)      El-Shadai (#/TB Kej 17:1; 28:3; 35:11; Kel 6:3; Maz 91:1-2)

Arti: Allah yang maha kuasa yang sedang berdiri seperti gunung  — >

kuat, teguh, tidak goyah.

2)      El-Elyon (#/TB Kej 14:19)

Arti: Allah yang maha tinggi; kedaulatanNya.

3)      El-Olam (#/TB Kej 21:33, Maz 100:5; 103:17)

Arti: Allah yang kekal  —  Tidak berubah

4)      El-Roi (#/TB Kej 16:13)

Arti: Allah yang melihat

 

3.      Arti nama-nama Allah dalam Perjanjian Baru

a.      Theos

Bentuk yang setara dengan Elohim dalam Perjanjian Lama (dipakai juga untuk allah orang kafir).

Dalam pemakaian Perjanjian Baru, Theos memiliki arti:

1)      Ia satu-satunya Allah yang benar dan Esa

#/TB Mat 23:9; Rom 3:30; 1Kor 8:4,6; Gal 3:20; 1Tim 2:5

2)      Ia unik Yang benar, yang kudus, yang bijaksana

#/TB 1Tim 1:17; Yoh 17:3; Wah 15:4; Rom 16:27; Mat 6:24

3)      Ia Transenden Pencipta, pemelihara alam semesta

#/TB Kis 17:24; Ibr 3:4; Wah 10:6

4)      Ia Juruselamat mengutus Anak-Nya menjadi Penebus.

#/TB 1Tim 1:1; 2:3; 4:10; Tit 1:3; 2:13; 3:4; Yoh 3:16

b.      Kurios/Kyrios

Nama eksplisit Allah, seperti YHWH dalam Perjanjian Lama, artinya: "Alfa & Omega";" Yang dulu ada, Yang sekarang ada dan Yang akan tetap ada"; "Yang awal dan Yang akhir" (#/TB Wah 1:4, 8, 17; 2:8; 21:6; 22:13) arti kata ini menekankan supremasi (otoritas) sebagai Tuan, Bapak, Pemilik, Penguasa dan juga Suami (#/TB 1Pe 3:6) atau berhala-berhala (#/TB 1Kor 8:5).

Berhubungan dengan Allah, maka arti kata ini adalah menyatakan kuasa- Nya dalam sejarah, dalam alam semesta dan kekhalikkan-Nya. Kristus disebut sebagai Kurios = Tuhan, juga Rabbi atau Tuan (#/TB Mat 8:6) Pernyataan Tomas, "Tuhan dan Allahku" (#/TB Yoh 20:28). Yesus disebut dengan kesetaraan Allah Perjanjian Lama oleh orang-orang Kristen mula-mula.

c.       Bapa/Pater

Allah juga disebut dengan nama Bapa dalam Perjanjian Baru. Hal ini dihubungkan dengan sifat hubungan antara Allah dan Bangsa Israel. Secara teokratis ini memberikan penyataan bagaimana Allah berdiri bagi Israel.

Dalam Perjanjian Baru terdapat dalam #/TB 1Kor 8:6, Efe 3:15; Ibr 12:9; Yak 1:18. Dalam pengertian Trinitarian, ungkapan ini menunjukkan hubungan antara Allah Anak (Yesus) dan Allah Bapa. Dalam hal ini memberikan pengertian bahwa Allah berdiri bagi orang-orang percaya sebagai anak-anak rohani-Nya.

 

E.     F. ATRIBUT-ATRIBUT ALLAH

1.      Istilah "atribut" Artinya adalah "yang melekat" atau "dimiliki."

2.      Cara menentukan atribut-atribut Allah

a.       Cara causalitas (sebab-akibat) Mencari akibat-akibat yang ada di dunia ini

b.      Cara negasi (penyangkalan) Menyingkirkan segala ketidak sempurnaan yang ada pada ciptaanNya.

c.       Cara eminen (meninggikan) Memberikan kesempurnaan pada Allah setinggi-tingginya.

d.      Cara penyataan (pewahyuan) Sesuai dengan Firman Allah; Hanya Allah yang berhak memberi penjelasan akan sifat-sifatNya.

3.      Pembagian Atribut-atribut Allah

a.       Atribut/Sifat-sifat unik (incommunicable)

                        Atribut Allah yang tidak dimiliki oleh mahluk ciptaanNya.

1)      Ketidaktergantungan Allah

Allah tidak membutuhkan ciptaan-Nya untuk alasan apapun juga, namun demikian ciptaan-Nya dapat mempermuliakan Dia dan memberikan sukacita kepada Allah. (#/TB Kis 17:24-25; Ayu 41:11; Maz 50:10-12). Tuhan juga tidak menciptakan manusia karena Ia kesepian (band. #/TB Yoh 17:5, 24). Allah Tritunggal di dalam diri-Nya mempunyai kepenuhan kesempurnaan yang mutlak, baik dalam komunikasi, kasih atau kebutuhan-kebutuhan lain.

Ketidaktergantungan Allah juga menyatakan bahwa Allah tidak diciptakan dan tidak ada peristiwa terjadinya keberadaan Allah (#/TB Wah 4:11; Yoh 1:3; Maz 90:2; Rom 11:35-36; Kel 3:14). Justru keberadaan Allahlah yang menyebabkan sagala sesuatu ada dan tetap ada untuk selama-lamanya.

 

Kalau Tuhan tidak membutuhkan manusia dan apapun juga, lalu apa gunanya manusia ciptaan-Nya? Tuhan tidak harus menciptakan manusia, tetapi Tuhan memilih untuk menciptakan manusia. Tuhan menciptakan manusia dan ciptaan-Nya untuk kemuliaanNya. Suatu yang murni/tulus ditetapkan oleh Allah (#/TB Yes 62:3-5; Yes 43:7).

2)      Ketidakberubahan Allah

Allah tidak berubah dalam hakekat/jati diri-Nya, kesempurnaanNya, tujuanNya, dan janji-janji-Nya; namun demikian Allah memang bertindak dan merasakan emosi, Ia bertindak dan merasakan secara berbeda dalam meresponi situasi-situasi yang berbeda.

a)      Allah tidak berubah sesuai dengan yang dinyatakan dalam Alkitab.

#/TB Maz 102:25-27; Mal 3:6; Yak 1:17

b)      Apakah Allah kadang-kadang berubah pikiran?

#/TB Kel 32:9-14; Yes 38:1-6; Yun 3:4, 10; Kej 6:6; 1Sa 15:10.

c)      Proses Theologi

Kalau Allah tidak berubah, maka tidak ada satupun tindakan manusia yang mempengaruhi/berarti untuk Tuhan. Oleh karena itu Allah harus berubah, supaya hidup/tindakan manusia berarti.

d)      Pentingnya doktrin Ketidakberubahan Allah.

Allah tidak mungkin berubah untuk lebih baik atau lebih buruk, Kalau Allah berubah maka berarti janji-janji Allah juga tidak mungkin bisa dipercaya.

 

3)      Kekekalan Allah

Allah tidak mempunyai awal atau akhir; atau urutan-urutan momen dalam hakekat-Nya. dan Ia melihat semua waktu secara jelas dan "sederajad"; Allah melihat semua peristiwa dalam waktu dan bertindak dalam waktu. Doktrin ini mengajarkan bahwa Allah tidak terbatas/dibatasi oleh waktu. Allah tidak berubah dengan/oleh waktu. (#/TB Maz 90:2, 4; Ayu 36:26; Wah 1:8; 4:8; Yoh 8:58; Kel 3:14). Bagi Allah peristiwa masa lampau atau yang akan datang dan juga sekarang adalah sama jelasnya bagi Allah.

4)      Kemahahadiran Allah

Allah tidak mempunyai dimensi bentuk atau tempat dan Ia, ada/hadir pada setiap tempat dengan seluruh hakekatNya; namun demikian Allah bertindak secara berbeda di tempat yang berbeda. Allah hadir dimana- mana: #/TB Ula 10:14; Yer 23:23-24; Maz 139:7-10 Allah ada dimana-mana #/TB 1Ra 8:27; Yes 66:1-2; Kis 7:48

5)      Kesatuan Allah

Allah tidak terbagi-bagi dalam bagian-bagian; namun demikian kita melihat atribut-atribut Allah berbeda ditekankan pada saat-saat yang berbeda.

b.      Atribut-atribut/Sifat-sifat yang tidak unik (communicable)

Atribut/sifat-sifat Allah yang juga dimiliki oleh mahluk ciptaanNya; dalam batas-batas tertentu.

1)   Keberadaan Allah-Spiritualitas Allah

#/TB Yoh 4:24: Allah adalah "Roh" dan Allah juga tidak kelihatan (artinya: esensi total Allah; dan semua hakekat spiritual Allah; tidak akan pernah dilihat oleh manusia; namun demikian Allah masih memperlihatkan DiriNya kepada kita melalui hal-hal yang kelihatan dan yang diciptakan.

2)      Atribut-atribut Mental/Intelektual

a)   Kemahatahuan Allah

Allah mengetahui segala sesuatu tentang diriNya dan juga segala sesuatu apapun dalam tindakan kekekalan. Allah mengetahui segala sesuatu dan mengenalnya secara sempurna, mencakup masa waktu lampau ataupun yang akan datang. Ia adalah Pencipta segala sesuatu. #/TB 2Ta 16:9: mata Allah menjelajah seluruh bumi. #/TB Ibr 4:13: telanjang di muka Allah Kalau Allah sudah tahu apa yang akan terjadi apakah manusia masih mempunyai kemerdekaan/kebebasan?

b)   Kebijaksanaan Allah

Allah selalu memilih tujuan yang terbaik dan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan itu. #/TB Rom 16:27; 8:28; Ayu 9:4; 12:13 #/TB Maz 104:24; 1Kor 1:18-30

c)   Kebenaran dan kesetiaan Allah

Allah adalah Yang Benar dan semua pengetahuan kebenaranNya dan janji-janjiNya adalah benar dan menjadi standard akhir dari kebenaran. #/TB Yer 10:10-11; Yoh 17:3 #/TB 1Yo 5:20; Ayu 37:16

3)      Atribut-atribut Moral

a)      Kebaikan Allah

Allah adalah standard akhir/utama dari kebaikan, bahwa semua hal tentang Dia dan perbuatannya adalah baik. #/TB Maz 100:5; 106:1-dst; #/TB Maz 107:1-dst. #/TB Maz 34:8

b)      Kasih Allah Allah dalam kekekalanNya memberikan DiriNya kepada orang lain. #/TB 1Yo 4:8; 4:11; Rom 5:8 #/TB Yoh 3:16; 14:31; 17:24

c)      Belas kasihan, Kemurahan, Kesabaran Allah Kebaikan Allah terhadap orang-orang yang menanggung derita, yang terhukum tetapi Allah sabar dengan menahan penghukuman yang seharusnya dijatuhkan sampai waktu yang ditentukanNya. #/TB Kel 34:6; Maz 103:8 #/TB 2Kor 1:3; Ibr 4:16; 2:17 #/TB Mat 5:7; 1Pe 5:10 #/TB Rom 2:4; 11:6

d)      Kesucian Allah Allah terpisah dari dosa dan hanya Dia yang patut untuk disembah. #/TB Maz 24:3; Kel 20:11 #/TB Ibr 12:10-14; Zak 14:20-21

e)      Kedamaian Allah Dalam hakekat DiriNya dan tindakan-tindakanNya Allah sangat tertib, teratur dan terkontrol. #/TB 1Kor 14:33; Rom 8:6; 14:17; Yoh 14:27

f)        Keadilan, Kebenaran Allah Allah selalu bertindak sesuai dengan apa yang benar dan Ia sendiri menjadi standard kebenaran itu. #/TB Ula 32:4; Ayu 40:2, 8; Rom 9:20-21

g)      Kecemburuan Allah Allah senantiasa melindungi kemuliaanNya. #/TB 2Kor 11:2; 1Kor 4:7 #/TB Yes 48:11; Wah 4:11

h)      Kemurkaan Allah Allah membenci dosa. #/TB Kel 32:9-10; Rom 1:18; 2; 5; 9 #/TB Efe 2:3; 1Te 1:10

4)      Atribut-atribut Tujuan

a)      Kebebasan Allah Allah bertindak sesuai dengan kehendakNya yang bebas. #/TB Maz 115:3; Ams 21:1; Dan 4:35

b)      Kemahakuasaan Allah Allah dapat melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendakNya yang suci. #/TB Maz 24:8; Yer 32:27; 2Kor 6:18; Wah 1:8

5)      Atribut-atribut lain

a)      Kesempurnaan Allah Allah secara mutlak mempunyai semua kualitas kesempurnaan dan tidak ada yang kekurangan dalam semua aspek kualitas yang baik. #/TB Mat 5:48; Maz 18:30; Ula 32:4

b)      Kemuliaan Allah Semua refleksi penyataan Allah tentang DiriNya yang dipancarkan oleh semua mahluk ciptaanNya. #/TB Maz 24:10; Yes 43:7; Yoh 17:5; Ibr 1:3; Wah 21:23

 

F.     G.  TRITUNGGAL

1.      Pengertian/definisi

                        Salah satu doktrin yang paling penting dalam iman Kristen kita.

Definisi: Allah yang esa, yang ada secara kekal sebagai 3 Pribadi yaitu Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus, yang masing-masing pribadi itu penuh sempurna ke Allahannya.

2.      Bukti-bukti Alkitab

Memang istilah Tritunggal tidak muncul dalam Alkitab, namun demikian, ide dan prinsipnya ada di banyak tempat di Alkitab.

a.       Perjanjian Lama memberikan penyataan yang tidak lengkap.

#/TB Kej 1:26; 3:22; 11:7

#/TB Maz 45:6-7; 110:1

#/TB Yes 63:10; 48:16; 6:8

#/TB Mal 3:1-2

#/TB Hab 1:7

b.      Perjanjian Baru memberikan konsep yang lengkap tentang Tritunggal.

#/TB Mat 3:16-17; 28:19

#/TB 1Kor 12:4-6

#/TB 2Kor 13:14

#/TB 1Pe 1:2

#/TB Yud 20:21

3.      Doktrin Tritunggal Dalam Sejarah

a.       Sejak jaman Perjanjian Lama bangsa Yahudi selalu menekankan tentang Ke Esa-an Allah dan konsep ini dibawa sampai abad-abad pertama masehi.

b.      Pada abad 2, Tertulianus memformulasikan doktrin ini; tapi masih banyak kekurangannya. (belum sempurna).

Tertulianus (165M-220M) adalah orang pertama yang menemukan istilah "Trinity"( Tritunggal).

Tertulianus berusaha untuk memberikan penjelasan yang alkitabiah tentang ajaran Tritunggal, karena pada saat itu di gereja banyak tersebar pengajaran Monarkianisme. Ajaran sesat Monarkianisme digolongkan menjadi 2:

1)      Monarkianisme Dinamis (adoptionisme)

Ajarannya: Yesus adalah manusia biasa yang diadopsi oleh Allah dan diberikan kekuatan khusus pada saat Ia dibaptis.

2)      Monarkianisme Modalistis

Ajarannya: Allah adalah satu, tetapi muncul (tampil) kepada manusia dalam 3 mode (bentuk), yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.

c.       Arius (250M-336M) dari Aleksandria menentang ajaran Tritunggal. Ia tidak setuju akan keAllahan Anak dan Roh Kudus, berdasarkan #/TB Kol 1:15; Yoh 1:14; Yoh 3:16. Di Konsili Nicea (325M) ajaran Arian ini ditentang habis-habisan oleh Athanasius, demikian juga di Konsili Konstantinopel (381M). Perdebatan yang paling utama adalah mengenai dua istilah yang dipakai untuk menjelaskan tentang keAllahan Yesus dan Roh Kudus.

Pendapat Athanasius:__________________________ Pendapat Arius:

  homoousios                      vs                homoiousios

(sifat yang sama)                               (sifat yang mirip)

d.      Subordinationisme adalah ajaran yang juga menyimpang dari Alkitab. Mereka mengakui keAllahan Anak dan Roh Kudus, tetapi tetap lebih rendah keAllahan Bapa.

Athanasius berjuang hampir 17 tahun untuk mengembalikan doktrin ini kepada kebenaran Alkitab. Akhirnya dalam Konsili Konstantinopel (381M) Kaisar Konstantin memihak kepada Athanasius. Athanasius memberikan pandangan yang sehat. Kristus dilahirkan dari Bapa dan mempunyai kesetaraan dengan Bapa, tidak bersubordinasi. Namun demikian, Athanasius belum cukup puas karena kemenangannya hanyalah karena kekuatan kekuasaan Konstantin.

Setelah kaisar Konstantin digantikan oleh penggantinya, ternyata penggantinya lebih memihak kepada kaum Arian.

e.       Pada pertengahan abad 4, seorang teolog dari Kapadokia (Asia Kecil Timur) memberikan doktrin Tritunggal yang definitif dan mengalahkan ajaran aliran Arianisme dan mempertahankan istilah homoousios.

f.       Doktrin Tritunggal yang paling tuntas diformulasikan pada masa Agustinus (354M-430M). Ia menulis dalam bukunya "De Trinitate". Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus tidak memiliki subordinasi, tetapi kesetaraan. Satu esensi Allah dengan 3 pribadi seperti apa yang diajarkan dalam Akitab.

g.       Konsili Toledo (589M) menyelesaikan perdebatan tentang "filioque" (Latin), yang artinya "dan Anak" berdasarkan #/TB Yoh 14:26; Yoh 16:7; Yoh 15:26. Istilah "filioque" ini tidak dicantumkan baik dalam Konsili 325M ataupun Konsili 381M. Baru ditambahkan dalam Sinode Toledo (589M).

h.      Sesudah masa Reformasi, Tokoh-tokoh Reformator, seperti Martin Luther dan John Calvin tidak menolak doktrin Tritunggal versi Athanasius. Martin Luther berkata bahwa doktrin Tritunggal harus diterima dengan iman, walaupun tidak bisa dijelaskan dengan tuntas, karena ada dalam Alkitab. Sedangkan Calvin menulis penjelasan tentang Tritunggal dalam bukunya Institutio.

i.        Pandangan modern tentang Tritunggal bervariasi. Tetapi tidak ada hal yang baru lagi. Semua kesalahan yang dilakukan oleh teolog-teolog modern sudah pernah terjadi sebelumnya.

4.      Isi doktrin Tritunggal

Memang untuk mengerti secara penuh doktrin ini adalah tidak mungkin. Namun demikian, semua fakta-fakta dalam Alkitab dan kita dapat menyimpulkan (mengerti kebenarannya) Pengajaran ini.

Ada 3 pernyataan penting dalam definisi Allah Tritunggal:

a.       Allah adalah 3 Pribadi (Bapa, Anak dan Roh Kudus).

b.      Masing-masing Pribadi Allah itu adalah Allah yang sempurna.

c.       Mereka 3 Pribadi tetapi Allah yang Esa; satu esensi

                        Penjelasan:

a.       Allah adalah 3 Pribadi (Bapa, Anak dan Roh Kudus). Menyatakan bahwa Allah Bapa bukan Allah Anak Allah Anak bukan Allah Roh Kudus, dan Allah Roh Kudus bukan Allah Bapa. Hal ini dinyatakan jelas dalam Alkitab (#/TB Yoh 1:1-2; 1Yo 2:1; Ibr 7:25; Rom 8:27; Mat 28:19; #/TB Yoh 16:7). Masing-masing pribadi Allah ini mempunyai kepribadian, kehendak, perasaan, termasuk juga Roh Kudus.

Secara jelas dikatakan Roh Kudus bukan hanya kuasa dan kekuatan tetapi juga seorang Pribadi. Jelas kelihatan dalam bahasa Yunani, kata ganti orang Roh Kudus tidak diberikan gender netral, kata ganti orang. Demikian juga kata "Para kletos" hanya dipakai untuk pribadiiorang (Yoh 14:26; 15:26).

b.      Masing-masing Pribadi Allah itu adalah Allah yang sempurna.

1)      Ke Allahan Bapa tidak terlalu sulit untuk diterima karena Alkitab jelas sekali menyebutnya.

2)      Ke Allahan Anak kadang diragukan, tapi bukti-bukti Alkitab jelas menyebutnya. (#/TB Yoh 1:1, 6, 13, 18; Yoh 20:28; Ibr 1, 8; Kol 2:9; Yes 40:3).

Ada atribut-atribut personal tertentu yang dengannya 3 pribadi itu dibedakan:

Bapa                 -         Pencipta

Anak                -         Penebus

Roh Kudus        -         Yang memberi kelahiran baru

3)      Ke Allahan Roh Kudus juga disebutkan jelas dalam Alkitab (#/TB Mat 28:19; Kis 5:3-4; 1Kor 3:6; Maz 139:7-8; 1Kor 2:10-11; Yoh 3:5-7).

 

c.       Mereka 3 Pribadi tetapi Allah yang Esa; satu esensi

Allah adalah Allah yang Esa (satu); ketiga Pribadi Allah ini tidak hanya satu dalam tujuan, tapi Mereka juga adalah satu esensi dan satu hakekat. (#/TB Kel 6:4-5; 1Ra 8:60; Yes 45:4-6; 1Tim 2:5; Rom 3:30; Zak 2:9).

Kesimpulan: Seluruh esensi yang tidak terbagi dari Allah, secara setara dan penuh dimiliki oleh ketiga Pribadi, tetapi Ketiganya mempunyai kesatuan mereka dalam satu esensi.

Subsistensi dan tindakan dari ke 3 Pribadi ditandai oleh satu tingkatan yang jelas dan tertentu dan tidak saling mendahului. Allah Putra secara kekal diperanakkan oleh Bapa, Allah Roh Kudus keluar dari Allah Bapa dan Anak dari kekekalan.

5.      Analogi Tritunggal

a.      Matematik

1+1+1 = 3

1x1x1 = 1

~x~x~ = ~

b.      alam

air-es-uap

matahari  —  sinar m __ energi m __

akar-ranting-banting

awan hujan salju/es

bunga-bau warna

c.       Psikologis

Intelektual-perasaan-kehendak

d.      Jabatan

Bapa-sopir-anak

e.       Jiwa-badan-roh.

6.      Hubungan antara ketiga Pribadi Tritunggal

a.       Ketiga Pribadi Allah Tritunggal mempunyai perbedaan dalam fungsi utamanya. Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus mempunyai kesetaraan di dalam keAllahannya tetapi tidak didalam menjalankan fungsinya, karena Allah Bapa memegang pimpinan tertinggi (sesuai dengan nama yang diberikan "Bapa").

Allah Bapa memberikan ketetapan Allah

Allah Anak menjalankan ketetapan Allah

Allah Roh Kudus menjaga dan memelihara akan pelaksanaan ketetapan Allah

 

b.      Dalam hal keselamatan

1)      Allah Bapa merencanakan dan mengirim Allah Anak ke dunia.

#/TB Yoh 3:16; Gal 4:4; Efe 1:9-10

2)      Allah Anak taat kepada Bapa dan melaksanakan penebusan.

#/TB Yoh 6:38; Ibr 10:5-7

3)      Allah Roh Kudus dikirim oleh Allah Bapa dan Anak untuk mengefektifkan penebusan.

#/TB Yoh 14:26; Yoh 16:7; Yoh 15:26

Ilustrasi hubungan antara ke tiga Allah Tritunggal: Gambar:

7.      Pentingnya doktrin Tritunggal dalam iman Kristen

a.       Doktrin Keselamatan akan mengalami kesulitan besar, kalau kita menolak ke Allahan Anak dan Roh Kudus

b.      Doktrin pembenaran hanya melalui iman akan sulit diterima, kalau kita menolak keAllahan Yesus dan Roh Kudus.

c.       Kalau Yesus bukan Allah yang sejati, maka kita tidak bisa lagi menyembah Dia seperti apa yang diperintahkan Alkitab.

d.      Ketidaktergantungan Allah sulit dipercaya kalau ke tiga Pribadi Tritunggal bukan Allah yang setara. Allah yang berpribadi membutuhkan pihak yang lain untuk berhubungan.

 

G.    H. KETETAPAN ALLAH

1.      Pengertian/Definisi

Rencana kekal Allah bahwa dari sebelum dunia dijadikan Ia telah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi.

2.      Sifat Ketetapan Allah

a.       Ketetapan Allah itu kekal sifatnya, mencakup masa lampau dan yang akan datang. #/TB Kol 1:5, 18; Efe 1:4; 2Tim 1:9; Efe 3:11; 1Pe 1:20; Tit 1:2

b.      Ketetapan Allah itu tunggal #/TB Efe 1:11; Rom 8:28

c.       Ketetapan itu berdasarkan akan Hikmat Allah dan Pengetahuan Allah #/TB Efe 3:10-11; Maz 104:24; Ams 3:19; Yer 10:12; Yer 51:15

d.      Ketetapan Allah itu pasti akan terjadi/terpenuhi #/TB Yes 46:10

e.       Ketetapan Allah itu tidak berubah #/TB Ayu 23:13-14; Maz 33:11; Yes 46:10; Yak 1:17; Luk 22:22; Kis 2:23

f.       Ketetapan itu tanpa syarat/mutlak #/TB Kis 2:23; Efe 2:8; 1Pe 1:2

g.       Ketetapan Allah itu bersifat universal untuk semua mahluk #/TB Efe 2:10; Kis 2:23; Kej 50:20, Ayu 14:5; Maz 39:4

h.      Ketetapan Allah itu kudus #/TB Yes 48:11

i.        Ketetapan Allah itu bebas #/TB Maz 135:6; Efe 1:11; Dan 4:35

j.        Ketetapan Allah itu mempunyai tujuan akhir untuk kemuliaan Allah. #/TB Bil 14:21; Yes 6:3; Mat 18:7; Kis 2:23

k.      Semua ketetapan Allah yang sehubungan dengan dosa adalah bersifat diijinkan (permisif). #/TB Rom 8:28

 

3.      Hubungan ketetapan dan kehendak Allah

Allah menetapkan segala sesuatu sesuai dengan kehendak kedaulatanNya. Kehendak Allah sering dibagi dalam dua kategori:

a.       Kehendak yang dinyatakan (yang tidak tersembunyi)

Semua perintah-perintah Allah yang ada dan diberikan Allah dalam Alkitab.

b.      Kehendak Allah yang tidak dinyatakan (tersembunyi)

Semua kejadian-kejadian detail yang akan terjadi dan hal-hal lain yang tidak Tuhan nyatakan kepada manusia. #/TB Ula 29:29

4.      Kesulitan-kesulitan menerima Doktrin Ketetapan Allah

a.       Bagaimana dengan kehendak bebas manusia? Apa arti kata "bebas"? Allah tidak pernah membicarakan tentang kebebasan manusia dalam arti di luar Allah. Tetapi manusia mempunyai kebebasan dalam memutuskan akan pilihan dan pilihan itu memberikan konsekuensi tanggung jawab atas apa yang dilakukannya. #/TB Kej 50:19, 20; Kis 2:23; 4:27-29.

b.      Apakah usaha manusia untuk mendapatkan keselamatan tidak diperhitungkan? Tuhan bekerja melalui tindakan manusia, jadi bagaimanapun juga manusia harus bertindak, dan tindakan manusia itu adalah tindakan yang berasal dari kehendak manusia sendiri. Dalam hal keselamatan, manusia tidak tahu akan keputusan keselamatan bagi dirinya. #/TB Fil 2:13; Efe 2:10.

c.       Apakah Allah yang menciptakan dosa? Allah mengijinkan dosa terjadi, tetapi Allah tidak melakukan dosa. Namun demikian keberadaan dosa itupun ada dibawah kuasa kedaulatan Allah. #/TB Maz 92:15; Pengk 7:29; Yak 1:13; 1Yo 1:10.

 

H.    I. PREDESTINASI (Doktrin Pilihan)

1.      Pengertian/Definisi Ketetapan Allah sebelum dunia diciptakan yang mana Ia memilih beberapa orang untuk diselamatkan dan yang lain dibiarkan untuk binasa.

2.      Bukti Alkitab Alkitab membahas 3 macam "pemilihan":

a.       Pemilihan terhadap Israel dalam Perjanjian Lama

b.      Pemilihan terhadap orang-orang yang melayani dalam PL

c.       Pemilihan terhadap orang-orang secara pribadi untuk diselamatkan.

Pemilihan yang akan dibicarakan dalam predestinasi adalah no. c Ayat-ayat Alkitab yang berbicara tentang "pilihan"

#/TB Kis 13:48

#/TB Rom 8:28-30

#/TB Rom 9:11-13

#/TB Rom 11:7

#/TB Efe 1:12

#/TB 1Te 1:4-5

#/TB 2Te 2:13

#/TB 2Tim 1:9

#/TB 1Pe 2:9

3.      Kesalah pengertian yang sering terjadi

a.       Pilihan bukan nasib.

b.      Pilihan bukan karena perbuatan baik manusia (berkondisi).

c.       Pilihan tidak berdasarkan akan pengetahuan Allah akan iman kita yang akan datang.

 

4.      Bagaimana Alkitab menerima doktrin Predistinasi

a.       Sebagai penghiburan untuk orang percaya. #/TB Rom 8:28

b.      Sebagai alasan untuk memuji Tuhan. #/TB Efe 1:5-6; 1Te 1:2,4; 2Te 2:13

c.       Sebagai alasan untuk menginjili. #/TB 2Tim 2:10; Kis 18:9-10

 

5.      Kesalah pengertian dari Doktrin Predestinasi (Pilihan)

a.       Doktrin Pilihan tidak memberikan kesempatan manusia untuk menerima atau menolak Kristus. Doktrin pilihan menjamin bahwa manusia dengan kehendak bebasnya dapat memilih, tetapi bukan berarti bahwa pilihan itu betul- betul bebas, karena manusia tidak mungkin bebas di luar Allah.

b.      Doktrin Pilihan itu bukan betul-betul pilihan. Untuk pilihan itu betul- betul bebas dari Allah maka tidak mungkin karena untuk hidup saja manusia harus tergantung pada Tuhan.

c.       Doktrin pilihan itu membuat manusia seperti robot. Tuhan yang mencipta manusia dan menentukan apakah manusia dan kemampuannya.  — > tanyakan kepada orang atheis. #/TB Mat 23:37; Yoh 8:43-44; Yoh 5:40; Rom 9:20-24.

d.      Doktrin pilihan itu tidak adil. #/TB 2Pet 2:4

e.       Bagaimana dengan Ayat Alkitab yang mengatakan bahwa Allah ingin menyelamatkan semua orang. #/TB 1Tim 2:4, 2Pet 3:9.

6.      Doktrin Reprobasi

Definisi: Ketetapan kedaulatan Allah sejak sebelum dunia dijadikan untuk membiarkan beberapa orang, tidak diselamatkan dan menghakimi dosa-dosa yang dilakukannya sebagai konsekuensi keadilan Allah.

#/TB Yudas 4

#/TB Rom 9:17-22

#/TB 1Pe 2:8

#/TB Mat 11:25, 26

#/TB Yeh 33:25,26; Yeh 33:11

#/TB Rom 9:1-4

                         Pilihan                          Reprobasi

                         Allah aktif                    Manusia aktif

                        Sukacita Allah              Kesedihan Allah

                        Anugerah Allah             Keadilan Allah

 

7.      Infra dan Supra-lapsarian Urutan kronologi, apakah pilihan diberikan sesudah atau sebelum kejatuhan.

 

I.      J.  PENCIPTAAN

1.      Pengertian/Definisi

Orang Kristen percaya akan Doktrin Penciptaan (Teori Kreasi) berdasarkan pada kesaksian Alkitab (#/TB Kej 1). Pengetahuan tentang penciptaan tidak mungkin diperoleh dari pemikiran manusia, karena manusia sendiri adalah hasil ciptaan itu. Oleh karena itu kalau bukan Allah sendiri yang menyatakannya (sebagai Pencipta) maka tidak mungkin manusia dapat mengetahuinya.

Definisi: Tindakan bebas Allah dimana Allah menghasilkan dunia dan semua yang ada di dalamnya (baik materi maupun spiritual), sebagian tanpa bahan dan sebagian dengan bahan yang natur dasarnya tidak cocok dengan hasil ciptaan. Ia menciptakan untuk tujuan yang baik yaitu sebagai pernyataan akan kemuliaan, kekuasaan, kebijaksanaan dan kebaikanNya.

2.      Doktrin Penciptaan dalam Sejarah

a.       Gereja Mula-mula percaya akan penciptaan sebagai tindakan bebas Allah dan juga ex-nihilo( diciptakan tanpa bahan). Ajaran ini sangat penting pada masa itu, karena untuk melawan ajaran Gnostik yang percaya bahwa materi adalah sesuatu yang jahat. Namun demikian ada perbedaan pendapat tentang sekitar istilah ‘hari’; apakah sebagai arti literal atau suatu periode tertentu atau satu waktu tunggal yang tidak terbagi.

b.      Augustinus: Dari kekekalan penciptaan ada dalam kehendak Allah. tidak ada waktu sebelum penciptaan, karena dunia dijadikan dengan waktu (bukan dalam waktu). Penciptaan adalah tanpa bahan (ex-nihilo). Hari- hari dalam penciptaan adalah sebuah momen waktu untuk memberikan kelengkapan pada keterbatasan intelegensi manusia.

c.       Pada masa Reformasi

Konsep ex-nihilo dipertahankan dengan kuat, karena

·         suatu tindakan bebas Allah

·         diciptakan dalam waktu 6 hari dalam arti harafiah

d.      Sesudah Reformasi Pengaruh ilmu pengetahuan dan konsep modern melahirkan kompromi teologi dengan menganggap bahwa cerita #/TB Kej 1 hanyalah cerita mitos/alegoris. Ada jangka waktu putus sesudah #/TB Kej 1:1-2 dengan ayat- ayat selanjutnya. Dan satu hari adalah waktu yang lama sekali yaitu jutaan tahun.

3.      Bukti Alkitab dan Dasar Teologis Penciptaan

a.      Tindakan Allah Tritunggal

Keluar dari Bapa,       melalui Putra,                di dalam Roh Kudus

keberadaan                  pemikiran                      hidup

#/TB 1Kor 8:6          #/TB Yoh 1:30             #/TB Kej 1:2; Yes 40:12-13

b.      Tindakan bebas Allah yang menunjukkan akan kedaulatanNya.

Bukan merupakan suatu kebutuhan, karena Allah sempurna adanya dan tidak tergantung pada apapun. Dan juga Allah tidak menciptakan alam semesta dari diriNya sendiri. Keberadaan alam semesta bukanlah perluasan dari keberadaan Allah, karena alam semesta adalah bebas, di luar Allah. #/TB Efe 1:11; Wah 4:11; Ayu 22:2-3; Kis 17:25

c.       Tindakan temporal Allah

#/TB Kej 1:1 "Pada mulanya … ." Waktu diciptakan, sebelum itu tidak ada waktu. Dunia diciptakan dengan waktu, dan memang mempunyai permulaan. #/TB Maz 90:2; 102:26

Ada beberapa penafsiran yang berbeda sehubungan dengan arti hari dalam penciptaan:

1)      1 hari sama dengan waktu 24 jam #/TB Kel 20:11

2)      Periode waktu tertentu (waktu geologis yang sangat panjang) Istilah lain yang dipakai:

·         Hari jaman oleh evolusi theistik

Allah menciptakan alam fisik dan kehidupan di atasnya lalu menuntun proses evolusi yang panjang.

·         Evolusi Ambang

Allah memasuki proses evolusi pada saat-saat penting tertentu untuk menciptakan sesuatu yang baru-bertahap.

3)      Allah menyatakan tentang penciptaan kepada Musa dalam waktu 6 hari.

4)      Allah telah menjadikan Adam dewasa pada waktu diciptakan, jadi mungkin bumi juga sudah berumur pada waktu diciptakan.

d.      Tindakan Penciptaan yang dijadikan tanpa bahan

Istilah yang dipakai ex-nihilo (Latin), artinya "dari yang tidak ada," memang tidak ada dalam Alkitab, tetapi prinsip dan gagasannya jelas diajarkan oleh Alkitab. #/TB Kej 1:1; Maz 33:6, 9; Yoh 1:3; Ibr 11:3; Kis 17:24, 25; Kol 1:16 #/TB Wah 4:11; Kis 4:24; 14:15; Rom 4:17; Wah 10:6

Ada 3 perbedaan arti kata kerja "mencipta" dalam bahasa Ibrani

"bara" mencipta, dipakai hanya oleh Allah

"asah" membuat

"yatsar" membentuk

e.       Tindakan yang membuat ciptaan dan Allah (Pencipta) mempunyai hubungan yang istimewa. #/TB Efe 4:6; Ibr 11:3  Gambar:

f.       Tujuan akhir penciptaan adalah untuk menyaksikan kebesaran dan kemuliaan Allah. Tercakup di dalamnya adalah kebahagiaan manusia. #/TB Yes 43:7; Wah 4:11; Yer 10:12; Maz 19:1-2

 

J.      K.  PEMELIHARAAN ALLAH (PROVIDENSI ALLAH)

1.      Arti Etimologi (asal kata)

a.       "Pronoia" (Yun), artinya pengetahuan awal.

b.      "Providentia" (Latin), artinya tindakan kemurahan Allah menyediakan segala sesuatu yang diperlukan ciptaanNya.

2.      Sejarah Doktrin Providensia Allah

a.      Bapak-bapak Gereja

Mereka melawan ajaran-ajaran Stoa dan Epikuros dengan menegakkan pengertian akan kedaulatan Allah dan kasih Allah

b.      Bapak Gereja Agustinus:

1)      Menekankan pengajaran bahwa Allah memelihara dan memerintahkan segala sesuatu dalam alam semesta berdasarkan kehendakNya yang berdaulat, bijaksana dan maksud baik.

2)      Mempertahankan kenyataan akan kausa kedua (causa secunda) dan Allah adalah kausa pertama (causa prima).

c.       Thomas Aquinas: mengikuti tradisi Augustinus.

d.      Para Reformator:

1)      Martin Luther percaya akan aspek umum providensia tapi membatasi hanya pada hal keselamatan saja.

2)      Yohanes Calvin: mengikuti Agustinus.

3.      Pengertian/Definisi

a.       Aktivitas Allah (Pencipta) yang terus menerus oleh rahmatNya dan kebaikanNya yang melimpah menegakkan ciptaanNya dalam keadaan teratur, memimpin dan memerintahkan segala sesuatu kepada tujuan yang telah ditetapkan demi kemuliaanNya.

b.      Keterlibatan Allah secara terus menerus dengan semua ciptaanNya sedemikian rupa sehingga Allah selalu menjaga keberadaan ciptaan dan memelihara semua sifat-sifat yang dimiliki mereka sebagaimana Allah menciptakan mereka dan juga bekerja sama dengan semua ciptaanNya dalam setiap tindakkan dan menuntun serta mengarahkan semua sifat-sifat yang dimiliki mereka itu sebagaimana seharusnya, dan mengarahkan mereka untuk memenuhi semua kehendakNya.

4.      Unsur-unsur Providensia Allah

a.      Preservasi Allah

Allah terus menerus memelihara dan menopang keberadaan dan kelanjutan semua sifat-sifat yang dimiliki ciptaanNya sebagaimana mereka diciptakan #/TB Ibr 1:3; Kol 1:17; Kis 17:28; Neh 9:6; Maz 104:29

b.      Konkurensi

Allah bekerjasama dengan semua ciptaanNya dalam setiap tindakkannya dan mengarahkan semua sifat-sifat yang dimiliki mereka sehingga mereka bertindak sebagaimana seharusnya

Sebagai causa secunda- kekuatan alam dan kebebasan manusia Sebagai causa prima- Allah sebagai penyebab segala sesuatu untuk hidup, bergerak dan memiliki hakekat Kedua kausa ini tidak setara, tapi bekerja bersama-sama.

Contoh: Kejadian dalam alam, dalam sejarah, peristiwa kehidupan, dan hidup manusia

c.       Pemerintahan

Allah memerintah atas segala sesuatu yang terjadi di dunia supaya segala sesuatu yang terjadi itu sesuai dengan maksud dan tujuan kehendak Allah. #/TB Maz 103:19; Dan 4:34, 35; Ams 16:33

5.      Kesalahan konsep tentang providensia Allah

a.       Providensia Allah terbatas hanya pada pengetahuan awal.

b.      Konsep deistik.

c.       Konsep panteistik.

d.      Konsep kerjasama antara Allah dan manusia.

Hakarak Download File PDF klik iha ne'e : DOKTRIN ALLAH